Tradisi Unik Menjelang Puasa di Nusantara

(dok. iStockphoto)

Indonesia dengan penduduk yang mayoritas memeluk agama Islam dan tersebar dari Aceh hingga Papua, tentu sangat menantikan kedatangan bulan suci Ramadan. Karena inilah, tidak heran jika tiap daerah punya caranya masing-masing dalam menunjukkan antusiasme menyambut dan merayakan datangnya bulan ini.

Beberapa daerah bahkan punya cara-cara yang unik, mulai dari memasak hidangan nikmat, melakukan kunjungan ke makam leluhur, hingga berkumpul dengan sanak keluarga. Berikut beberapa daerah yang punya cara unik dalam menyambut Ramadan.

Meugang, menyantap aneka hidangan daging di Aceh 

Tradisi Meugang di Aceh (dok. iStockphoto)

Meugang adalah tradisi yang berasal dari Aceh. Meugang merupakan kebiasaan memasak dan menyantap hidangan berbahan daging sebagai makanan pembuka bulan Ramadan. Biasanya pada hari ini warga Aceh menyembelih hewan ternak seperti sapi secara besar-besaran. 

Tradisi ini merupaka warisan dari kepemimpinan Sultan Iskandar Muda yang membagikan daging kepada rakyat yang kurang mampu pada abad ke 16 dan 17. Tradisi ini berlangsung selama dua hari menjelang Ramadan dan hari raya, yakni dua hari menjelang Idul Fitri dan Idul Adha. Meugang dilakukan bersama kerabat terdekat serta anak yatim. Sebagai tanda syukur atas keberkahan dan kebaikan yang diterima selama sebelas bulan yang lalu. 

Malamang, tradisi membuat lemang di Sumatera Barat

Pembuatan lamang atau lemang (dok. iSTockphoto)

Malamang berasal dari kata lamang atau lemang dalam bahasa Minangkabau. Lemang adalah makanan khas Minang yang terbuat dari beras ketan dicampur santan dan dimasak di dalam bambu muda. Malamang sendiri berarti kegiatan membuat lemang yang biasanya dilakukan saat menjelang Ramadan. 

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh warga di beberapa daerah di Sumatera Barat, karena tidak semua wilayah di ranah Minang memiliki tradisi unik ini. Hanya di beberapa daerah seperti Padang Pariaman, Pariaman, Padang, dan beberapa daerah lainnya. 

Festival Ela-ela di Ternate

Benteng Oranje (dok. iStockphoto)

Ela-ela adalah festival yang digelar warga Ternate dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadar saat Ramadan. Sebuah malam istimewa di mana ayat Al-quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebuah malam spesial yang menjadi incaran umat Muslim di dunia karena malam ini merupakan malam yang lebih muliadari  seribu bulan. Di mana semua malaikat akan turun ke bumi pada salah satu malam di sepeuluh hari terakhir Ramadan. 

Sedangkan Fetsival Ela-ela biasanya digelar pada malam 27 di bulan Ramadan dengan menghidupkan obor atau dalam bahasa Ternate disebut ela-ela. Festival ini dilakukan setelah salat tarawih dengan menyalakan obor yang dipimpin oleh wali kota, sebagai tanda dimulainya festival ini. Setelah dimulai maka rombongan akan berpindah ke kawasan Benteng Oranje sebagai lokasi berlangsungnya Festival Ela-ela. 

Tradisi Mohibadaa, tradisi memakai bedak rempah di Gorontalo

Ilustrasi bedak rempah (dok. iStockphoto)

Berbeda dari tradisi dari daerah lainnya, di Gorontalo ada sebuah kebiasaan unik saat Ramadan. Masyarakat Gorontalo melakukan Mohibadaa, alias memakai ramuan dari rampah-rempah tradisional yang dibalur di wajah sebagai masker saat Ramadan. Ramuan yang dipakai saat Mohibadaa terbuat dari tepung beras, humopoto atau kencur, bungale, dan alawahu atau kunyit. 

Sebenarnya tradisi ini tidak harus dilakukan saat Ramadan. Namun saat bulan Ramadan kulit terasa kering karena dehidrasi akibat berpuasa, sehingga tradisi ini jadi lebih spesial karena bertujuan tak hanya mempercantik tapi juga melembabkan wajah. 

Nyorog, tradisi menjelang puasa khas Betawi

Tak hanya daerah-daerah luar Pulau Jawa saja yang memiliki tradisi jelang puasa, di Jakarta pun warga Betawi punya tradisi Nyorog. Tradisi Nyorog menyambut bulan Ramadan merupakan kegiatan membagi-bagikan bingkisan berupa makanan dari keluarga yang lebih muda kepada sanak saudara yang lebih tua atau dituakan. Bingkisan ini bisa berupa masakan khas Betawi, kue-kue, atau bahan makanan mentah. 

Tak hanya membagikan bingkisan, dalam tradisi ini keluarga juga saling bertukar makanan dan menyantap makanan tersebut bersama-sama. Tradisi ini juga punya maksud untuk menjadi pengingat bahwa Ramadan akan segera datang sekaligus menjadi kesempatan untuk bersilaturahmi. 

Nah itu dia lima tradisi unik yang dilakukan menjelang atau saat Ramadan tiba dari berbagai daerah di Indonesia. Jika Anda tertarik untuk merasakan langsung tradisi tersebut di daerah asalnya, Anda bisa mengandalkan TRAC sebagai pilihan moda transportasi. 

TRAC menyediakan berbagai kebutuhan rental kendaraan mulai dari sepeda motor untuk solo travelling, mobil berkapasitas hingga empat orang untuk perjalanan kelompok, dan bus berbagai ukuran untuk rombongan.  TRAC juga menyediakan fasilitas sewa kendaraan dengan sewa kunci maupun pengemudi bersertifikat defensive driving. Tak hanya menyediakan sewa kendaraan saja, TRACtoGo juga menyediakan  Airport Transfer untuk layanan antar jemput bandara.

Cara pesannya pun mudah, Anda tinggal mengunduh aplikasi TRACtoGo di Google Play Store dan Apple Apps Store untuk melakukan pemesanan dengan cepat, praktis, dan dengan pilihan pembayaran yang beragam. 

Tak perlu khawatir soal keamanan selama Covid-19, TRAC melengkapi kendaraan dengan safety kit berupa hand sanitizer, masker, dan lain-lain. Sehingga soal keamanan, Anda tak perlu cemas atau was-was, karena TRAC selalu menerapkan SMART PROTOCOL di setiap unit kendaraan. 

SMART PROTOCOL merupakan protokol kesehatan ketat yang meliputi penyemprotan rutin unit kendaraan menggunakan disinfektan setiap sebelum dan sesudah digunakan, memastikan pengemudi yang bertugas telah melalui pemeriksaan kesehatan, dan mewajibkan penggunaan masker serta sarung tangan, serta menerapkan physical distancing dengan membatasi jumlah penumpang.