https://omnispace.blob.core.windows.net/image-article/Artikel-Banner--2jul2019.jpg
https://omnispace.blob.core.windows.net/image-article/Artikel-Banner--2jul2019.jpg
https://omnispace.blob.core.windows.net/image-article/Artikel-Banner--2jul2019.jpg

Event

Lima Acara Budaya Terbaik di Jawa Tengah

01 Juli 2019

Share

Banyak acara budaya menarik di Jawa Tengah yang kini bahkan telah menjadi agenda wisata nasional. Bila ingin mengintip ajang seru tersebut, sesuaikan jadwal kunjungan dengan event yang ingin disaksikan. Agar lebih praktis, pesanlah jasa sewa mobil dari operator terpercaya untuk menuju ke berbagai lokasi acara.

 

Solo Batik Carnival

Karnival yang digelar sejak 2008 ini ingin terus mengingatkan masyarakat akan keindahan batik-batik Indonesia. Walau digelar di kota penghasil batik, namun batik-batik yang ditampilkan tak hanya dari Solo, melainkan dari beragam daerah di Indonesia. Dengan begitu, ajang ini sekaligus memperkenalkan daerah-daerah lain yang selama ini belum banyak dikenal sebagai penghasil batik, seperti Jakarta, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan masih banyak lagi. 

 

Biasanya jatuh pada 11 – 15 Juli, acara yang digelar Pemerintah Kota Surakarta ini terdiri parade, di mana peserta akan mengenakan kostum hasil kreasi mereka sendiri untuk dipamerkan dengan melenggang di atas catwalk yang terhampar di Jalan Slamet Riyadi, sebelum berjalan dalam rombongan pawai menuju Stadion Sriwedari dan berakhir di Benteng Vastenburg. Anda tak perlu berjalan bersama pawai, namun dengan sewa mobil dapat mencegat rombongan di titik-titik tertentu.

 

Festival Budaya Dieng

Menggabungkan wisata budaya dan alam untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, Dieng Culture Festival (DCF) menarik bagi wisatawan karena banyak yang ingin menyaksikan inti acara, yaitu ritual ruwatan yang diisin dengan mencukur anak-anak berambut gimbal berusia 40 hari hingga 6 tahun untuk mengusir nasib buruk atau kesialan baik bagi si anak gimbal maupun masyarakat Dieng umumnya.

 

Masyarakat Dieng percaya bahwa anak-anak berambut gimbal merupakan titipan Kyai Kolo Dete, seorang tantara Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-14 yang diutus untuk mempersiapkan pemerintahan di Dataran Tinggi Dieng dan menurut Nyi Roro Kidul, kesejahteraan sebuah kota ditandai dengan keberadaan anak gimbal. Semakin banyak jumlah anak berambut Gimbal di Dieng maka semakin sejahtera masyarakatnya. Dimeriahkan dengan pentas seni budaya, festival lampion, pertunjukan jazz, dan pagelaran wayang kulit, DCF akan digelar pada 2-4 Agustus 2019 di Desa Wisata Dieng Kulon, Banjarnegara.

 

Festival Layang-layang

Tak banyak yang tahu bahwa selain di Bali yang telah berskala internasional, festival layangan berskala nasional pun telah diselenggarakan di Purworejo. Menampilkan layang-layang tradisional maupun modern, bentuk dan ukurannya pun beragam. Tak hanya dua dimensi, tiga dimensi pun banyak diikutkan dalam ajang meriah ini. Berlangsung di Pantai Ketawang Grabag, biasanya festival layang-layang diselenggarakan di bulan Juli.

 

Festival Lima Gunung

Diselenggarakan oleh komunitas petani dan seniman yang tinggal di sekitar lima gunung di Kabupaten Magelang, kawasan-kawasan itu adalah Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, dan Manoreh. Digelar pada bulan Juli di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Sawangan, festival ini dimeriahkan atraksi kesenian, kirab budaya, pameran seni rupa, dan masih banyak lagi. Acara ini pun sekaligus ingin mengedukasi wisatawan akan pesona Magelang yang selama ini kalah pamor dari Yogyakarta. Bahkan masih banyak wisatawan yang beranggapan bahwa Candi Borobudur berada di Yogyakarta, bukan Magelang.

 

Festival Cheng Ho   

Mengenang pelayaran bersejarah Laksamana Cheng Ho dari China ke Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Kelenteng Tay Kak Sie, Kelenteng Sam Poo Kong, dan komunitas Tionghoa di Semarang dalam menggelar festival meriah ini. Diawali doa dan sejumlah ritual, acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan seni dan pawai dengan rute dari Klenteng Tay Kak Sie ke Klenteng Sam Poo Kong. Festival yang biasanya diselenggarakan bulan Juli ini juga ingin mengedukasi pengunjung tentang budaya masyarakat Tionghoa di Indonesia sehingga mempromosikan semangat untuk toleransi dan pemahaman terbuka.

 

Sebelum memutuskan menyewa mobil untuk mengunjungi beragam acara budaya tersebut, disarankan mencari referensi harga sewa dari beberapa operator di kota tujuan agar mendapatkan harga terbaik. Disarankan untuk baru mencari operator sewa mobil ketika tiba di kota tujuan, terlebih di musim festival yang menyerap perhatian wisatawan. Melainkan, pesanlah dari jauh-jauh hari agar mendapatkan jaminan ketersediaan kendaraan yang diinginkan. TRAC adalah salah satu operator yang dapat dijadikan pilihan.

 

Menawarkan layanan sewa mobil di 28 kota di Indonesia, TRAC menawarkan banyak keunggulan berupa opsi mobil yang beragam, dan bila memesan layanan sewa mobil dengan pengemudi, makan biayanya yang sudah termasuk bensin, asuransi, biaya tol, biaya parkir, dan jasa pengemudi yang dapat dipilih untuk durasi sewa 4 dan 12 jam. 

 

Untuk kemudahan melakukan reservasi, unduh dan instal aplikasi TRACtoGo di Google Play Store dan Apple App Store. Dapatkan juga berbagai promo dan penawaran terbaik hanya di aplikasi keren ini. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi Customer Assistance Center TRAC melalui nomor telepon 1500009 atau mengirimkan email ke rco.nasional@trac.astra.co.id.

Share

image-dots
image-circle-bg

Gratis Berlangganan Newsletter

Daftar untuk menerima artikel atau informasi terbaru langsung ke kotak masuk Anda.
WhatsApp