Berita
30 November 2022
Share
Kata defensive driving mungkin masih asing bagi sebagian orang, terutama jika dibandingkan dengan safety driving yang sudah lebih umum dikenal.
Secara sederhana, keduanya mengacu pada keselamatan berkendara. Namun jika dikaji lebih dalam, kedua hal ini tak sekadar bicara tentang cara mengemudi lho!
Penasaran apa itu defensive driving? Yuk, cek informasi berikut biar perjalanan berkendara Anda menjadi lebih aman dan nyaman.
Sebelum membahas lebih jauh tentang defensive driving, ada baiknya untuk mengetahui beberapa jenis cara mengemudi. Dalam dunia otomotif, ada 3 teknik mengemudi yang cukup familiar. Diantaranya safety driving, defensive driving dan aggressive driving.
Merupakan cara mengemudi yang sesuai dengan standar keamanan berkendara di negara tertentu. Indonesia misalnya, aturan berkendara terdapat pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Jadi bisa dibilang safety driving adalah kemampuan minimum yang harus dimiliki seseorang untuk berkendara di jalan raya.
Dikutip dari berbagai sumber, defensive driving merujuk pada definisi “berkendara untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang tanpa terganggu oleh kondisi dan keadaan yang ada di sekitar” (driving to save lives, time, and money, in spite of the conditions around you and the actions of others).
Dalam defensive driving pengemudi harus mampu memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa mengganggu keselamatan selama di perjalanan beserta mitigasinya.
Jika safety driving lebih berorientasi pada kemampuan (skill) berkendara, defensive driving selangkah lebih maju. Karena selain berfokus perilaku berkendara, teknik ini juga berfokus pada sikap pemecahan masalah bila kemungkinan terjadi di jalan.
Sesuai dengan namanya, pengemudi pada teknik ini cenderung agresif dan tak mengindahkan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Pengemudi seperti ini tak hanya membahayakan diri sendiri dan penumpang tapi juga pengguna jalan lainnya.
Sebagai ilustrasi, saat Anda mampu menyalip kendaraan lain berarti Anda sudah memiliki kemampuan berkendara yang aman (safety driving). Namun saat Anda menyalip sambil memprovokasi kendaraan lain tentu Anda akan masuk pada kategori aggressive driving.
Sedangkan dalam defensive driving, Anda tak hanya mampu menyalip tapi juga disertai dengan pertimbangan risiko yang akan terjadi saat Anda menyalip, termasuk memperkirakan kondisi kendaraan yang disalip.
Setidaknya ada 4 poin dasar yang menjadi acuan bagi para pengemudi untuk menerapkan defensive driving di perjalanan, antara lain adalah: kewaspadaan, kesadaran, sikap dan antisipasi.
Saat mengemudi, segala hal dapat terjadi di jalanan termasuk hal-hal yang buruk. Anda dituntut untuk selalu waspada dan peka terhadap lingkungan sekitar termasuk waspada dari kesalahan yang dibuat oleh pengendara lain.
Untuk itu, hindari distraksi berlebihan saat berkendara seperti bermain ponsel maupun terlalu banyak memilih lagu yang akan didengarkan.
Pengemudi harus menyadari akan kemampuan berkendaranya, serta kondisi tubuh saat berkendara. Sebaiknya Anda tidak memaksakan diri untuk mengemudi saat kondisi badan sedang tidak baik-baik saja. Diperlukan juga kesadaran untuk berkendara sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hal ini juga diperlukan saat menerapkan defensive driving. Sebagai pengendara, Anda tentu tak boleh egois apalagi provokatif. Karena tanpa didasari dengan sikap dan mental yang yang baik, alih-alih menerapkan defensive driving Anda justru akan terlihat agresif.
Gunakanlah fasilitas umum secara bersama, antrilah sesuai dengan jalur dan jangan merugikan pengguna jalan lain.
Banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi saat berkendara termasuk hal-hal yang buruk. Untuk itu diperlukan kemampuan mengantisipasi masalah yang timbul baik yang berasal dari diri sendiri, kendaraan yang digunakan maupun dari pengendara lainnya.
Defensive driving dapat ditumbuhkan melalui kebiasaan dan pembiasaan. Namun hal ini akan menjadi jauh lebih baik jika terarah melalui pelatihan dan pendidikan dari para ahli, secara konsisten.
Seperti halnya yang telah dilakukan pada seluruh pengemudi TRAC yang telah dibekali dengan pelatihan defensive driving untuk memberikan pelayanan terbaik demi keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Dengan begitu, Anda dapat merasakan kenyamanan berkendara bersama pengemudi yang telah tersertifikasi saat menggunakan layanan dari TRAC, baik rental mobil personal maupun corporate.
Selain itu, pengemudi dari TRAC juga selalu menerapkan pelayanan yang prima dengan nilai-nilai yang ada. Seperti tepat waktu, antisipatif, rapi dan bersih, hangat dalam melayani, aman dan nyaman dalam berkendara, pengetahuan jalan yang luas serta menghormati privasi pelanggan.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait layanan pengemudi dari TRAC, Anda dapat langsung menyambangi Kantor Cabang TRAC yang ada di kota Anda. TRAC memiliki jangkauan luas yang tersebar di puluhan kota di Indonesia, jadi tak perlu ragu lagi untuk menggunakan layanan rental mobil dengan pengemudi dari TRAC.
Pesan layanan TRAC Rental dengan mudah langsung di halaman utama website atau aplikasi TRACtoGo. Download aplikasinya di Google Playstore dan Apple Appstore.
Dapatkan referensi destinasi wisata serta informasi penawaran menarik lainnya dengan berlangganan newsletter TRAC dan follow media sosial TRAC di instagram @trac_astra, facebook TRAC-Astra Rent a Car dan twitter (X) @TRACastra.
TRAC Rental, Teman di Setiap Kilometer
Share
Artikel Terbaru dan Terpopuler
Tips
5 Mobil Keluarga Irit BBM dan Mudah Dirawat
25 Agustus 2025
Berita
Perbedaan Akun Personal dan Bisnis di Aplikasi TRACtoGo
19 Agustus 2025
Tips
Rental Mobil Lepas Kunci vs Dengan Pengemudi, Ini Bedanya
18 Agustus 2025
Tips
Selain Fleksibel, Ini Keuntungan Rental Mobil Lepas Kunci
15 Agustus 2025
Travel
Jelajah Bukittinggi: Kota Proklamator dan Keindahan Alamnya
14 Agustus 2025
Gratis Berlangganan Newsletter