Tips
18 Mei 2022
Share
Jalan-jalan ke desa selalu menyenangkan. Terlebih bagi masyarakat perkotaan yang setiap hari dipenuhi berbagai kesibukan, ditambah lagi stres oleh bising dan kemacetan. Melihat persawahan yang hijau, gemuruh air terjun, udara pagi yang segar, dan melihat kehidupan pedesaan yang tenteram, membuat hati jadi damai dan imunitas tubuh pun ikut naik.
Tak salah jika pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, membuat program Desa Wisata sebagai upaya untuk menarik para wisatawan agar mau berlibur ke desa, sekaligus membangkitkan kembali ekonomi masyarakat desa. Saat ini, 3.419 desa dari 34 provinsi telah menjadi desa wisata dan masuk dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf.
Hampir setiap desa wisata punya homestay yang bisa dijadikan pilihan penginapan. Bentuk homestay-nya kadang unik, seperti di Desa Wisata Bejijong, Trowulan, Jawa Timur, yang berbentuk rumah-rumah desa zaman Kerajaan Majapahit. Anda juga bisa menambah pengalaman dengan menginap di Desa Wisata Saribu Rumah Gadang di Sungai Pagu, Solok Selatan, Sumatera Barat dengan homestay yang berbentuk rumah gadang khas Minangkabau. Pemilik homestay biasanya tinggal di paviliun atau rumah bagian belakang, sehingga privasi tamu tetap terjaga.
Desa Wisata Belimbing, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menawarkan river tubing unik di tengah desa, sementara Desa Wisata Kiluan di Kabupaten Tanggamus, Lampung, menawarkan wisata pantai pasir putih dan melihat lumba-lumba di laut. Desa Wisata Meat di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara juga tak kalah seru, selain menawarkan pemandangan indah Danau Toba juga hamparan sawah bertingkat-tingkat seperti di Bali. Bagi yang ingin lebih menantang, beberapa desa wisata menyediakan wisata rafting, panjat tebing, hingga susur gua.
Banyak desa wisata yang menawarkan wisata ke peninggalan bersejarah masa lalu. Desa Wisata Gunung Padang misalnya, menawarkan wisata ke kompleks batu-batu megalitikum terbesar se-Asia Tenggara. Di Desa Bejijong kita bisa menyewa sepeda ke pemilik homestay untuk mengunjungi candi-candi, bekas istana, dan museum sejarah Majapahit. Sementara Desa Wisata Bugisan di Klaten, menawarkan wisata sepeda berkeliling candi-candi di sekitar Prambanan.
Ini adalah aktivitas keseharian penduduk desa yang asyik untuk diikuti. Di Desa Wisata Citorek, Banten, anak-anak bisa belajar menanam stroberi, membuat gula aren, menggembala kambing, hingga membuat pupuk kandang. Desa Wisata Hanjeli, Sukabumi, Jawa Barat, menawarkan wisata memetik hanjeli -disebut juga jali-jali atau jawawut- kemudian diolah menjadi makanan pengganti nasi. Desa Wisata Bintang Hulu di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dan Desa Wisata Gunung Suku di Aceh Tengah menawarkan wisata kebun kopi.
Desa Panglipuran, desa adat sekaligus desa wisata yang sudah sangat terkenal di Bali, menyediakan wisata belajar menari dan menabuh gamelan bali, yang bisa diikuti anak-anak maupun orang dewasa. Di Desa Wisata Nyarai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, anak-anak bisa belajar silek bungo, semacam silat namun tanpa ada kontak fisik, dan gerakannya mirip seperti orang menari. Di Desa Wisata Desa Masalili, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang menjadi pusat tenun di provinsi ini, kita bisa belajar menenun kain masalili, yang punya motif-motif kuno yang khas. Beberapa desa wisata juga menawarkan wisata cara membatik, membuat kerajinan dari rotan ataupun perak.
Oh iya, selain 5 kegiatan di atas jangan lupa untuk menikmati kuliner lokal ya! Hampir semua desa wisata menawarkan kuliner lokal kepada para tamu, baik di homestay maupun di lokasi wisata. Ada juga yang menawarkan aktivitas membuat kuliner lokal seperti di Kampuang Minang Nagari Sumpu, Kabupaten Tanah Datar yang mengajak wisatawan untuk membuat rendang sumpu dan juga belajar cara menangkap ikan bilih dan menjadikannya kuliner fermentasi pengek bilih.
Beberapa desa wisata kadang menawarkan berbagai aktivitas, jadi kita bisa saja kita melakukan kelima hal di atas di satu desa. Desa Wisata Kaki Langit, Bantul, DIY, mempunyai hingga 12 spot wisata foto yang bagus, namun letaknya berjauh-jauhan. Jadi akan lebih efektif jika Anda mengunjunginya dengan membawa kendaraan sendiri atau memanfaatkan layanan rental mobil TRAC, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. TRAC dengan konsisten menerapkan SMART Protocol sebagai protokol kesehatan dan keselamatan selama melayani Anda. SMART Protocol meliputi beberapa hal berikut ini:
Untuk mengetahui lebih lanjut layanan rental mobil prima dari TRAC, Anda dapat menghubungi Customer Assistance Center di 1500009 atau mengirimkan email ke rco.nasional@trac.astra.co.id. Jangan lupa untuk mengunduh aplikasi TRACtoGo di Google Playstore maupun di Apple App Store untuk melakukan reservasi. Di aplikasi keren ini Anda akan mendapatkan berbagai penawaran menarik dan promo yang sayang untuk dilewatkan.
Share
Artikel Terbaru dan Terpopuler
Travel
Fakta Rest Area Bekas Pabrik Gula Banjaratma
17 Maret 2025
Tips
Tips Aman Mudik Lebaran Bareng Bumil
14 Maret 2025
Tips
Begini Cara Mudah Cek Rest Area Terdekat di Jalur Mudik
13 Maret 2025
Tips
Rekomendasi Mobil Paling Irit buat Mudik
12 Maret 2025
Tips
Tips Mudik Hemat Pakai Mobil Rental
11 Maret 2025
Tag
Gratis Berlangganan Newsletter