https://omnispace.blob.core.windows.net/image-article/detail-artikel%20--%2016%20september%20.png
https://omnispace.blob.core.windows.net/image-article/detail-artikel%20--%2016%20september%20.png
https://omnispace.blob.core.windows.net/image-article/detail-artikel%20--%2016%20september%20.png

Event

Aneka Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam

15 September 2019

Share

Tahun Baru Islam pada 2019 jatuh pada 1 September, di mana umat Islam di Indonesia biasanya merayakannya dengan melakukan berbagai tradisi unik hasil akulturasi dengan budaya setempat. Berikut beberapa di antaranya yang paling unik dan patut dimasukkan dalam daftar kunjung tahun depan untuk lebih mengenal keragaman budaya Nusantara.

 

Kirab Kebo Bule

Di Surakarta, para sentono dan abdi dalem keraton menggelar tradisi Kirab Kebo Bule dengan mengarak beberapa ekor kerbau bule (berwarna putih) keturunan Kyai Slamet. Kyai Slamet generasi pertama bertugas menjaga pusaka milik keraton yang bernama Kyai Slamet, sehingga akhirnya kerbau bule itu pun diberi nama yang sama. Konon, kerbau bule ini telah disebut-sebut dalam Babad Solo sejak zaman Paku Buwono II dan masih dianggap sakti oleh sebagian masyarakat Solo. Oleh karena itu, setiap malam Satu Suro (sebutan untuk malam Tahun Baru Islam di Jawa), kerbau-kerbau Kyai Slamet diarak keliling kota untuk dielu-elukan. Beberapa orang bahkan tak ragu mengambil kotoran kerbau yang tercecer di jalan karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Bila sedang berada di Solo bertepatan dengan perayaan ini, parkirlah sewa mobil di sekitar rute kirab, yaitu dari keraton ke Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Slamet Riyadi, sebelum kembali ke keraton.

 

 

Festival Tabut

Masyarakat Bengkulu menyambut Tahun Baru Islam dengan menggelar Festival Tabut yang sekaligus untuk mengenang gugurnya Imam Husein, cucu Nabi Muhammad SAW, dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, (wilayah Irak modern). Ritualnya terdiri beberapa tahap, yaitu dimulai dari prosesi pengambilan tanah di tempat keramat yang ditentukan untuk ditempatkan dalam replika keranda Imam Husein (disebut tabut), diikuti iring-iringan musik tradisional dari dol (gendang khas Bengkulu), sebelum akhirnya puluhan tabut tersebut diarak keliling kampung di Bengkulu. Acara ini juga dimeriahkan pertunjukan  budaya, pameran kerajinan, lomba musik dol, dan pasar rakyat.

 

Membeli Peralatan Rumah Tangga Baru

Warga Makassar menyambut pergantian Tahun Baru Islam dengan membeli peralatan rumah tangga baru. Biasanya perabot yang mereka beli selalu berkaitan dengan wadah untuk air, seperti ember, gayung, dan ketel air. Konon, kegiatan yang telah dilakukan turun-temurun ini dipercaya dapat mendatangkan banyak rezeki di tahun yang akan berjalan. Uniknya lagi, setiap barang yang dibeli tak cukup satu, namun juga bisa hingga beberapa buah. Misalnya, mereka dapat membeli hingga lima buah gayung, sementara benda berukuran besar, seperti baskom dan ember bisa hingga tiga buah. Perburuan perabot ini dapat berlangsung sampai tanggal 10 Muharram.

 

 

Mubeng Beteng

Ribuan warga Yogyakarta melakukan Mubeng Beteng atau berjalan sejauh lima kilometer di malam Satu Suro mengelilingi benteng Keraton Ngayogyakarta Hadingnirat sambil membisu. Ritual tahunan ini merupakan bentuk introspeksi terhadap apa yang telah dilakukan di tahun sebelumnya untuk dapat memperbaiki diri sebelum memasuki tahun baru. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan tembang macapat dan doa sekitar pukul 20:00 di Bangsal Ponconiti, kemudian dilanjutkan dengan menjalankan Mupeng Beteng sekitar pukul 00:00. Lokasi keraton ini sendiri berada di Jalan Kauman, tepat di selatan Alun Alun Utara.

 

Ngadulag

Lomba menabuh beduk yang diikuti oleh warga dari berbagai kecamatan di Sukabumi ini adalah bentuk suka-cita menyambut Tahun Baru Islam. Peserta lomba biasanya terdiri kelompok beranggotakan tiga orang atau lebih dengan masing-masing memiliki tugas sebagai pemukul beduk, pemukul kentungan, dan lainnya. Irama yang dimainkan harus semenarik mungkin untuk memenangkan hati juri, sehingga menonton Ngadulag memang pengalaman yang mengagumkan karena penonton akan dihibur dengan tabuhan beduk yang tak hanya meriah, namun juga melantunkan bunyi-bunyian yang kreatif.  Dari Jakarta, arahkan mobil rental menuju Sukabumi lewat Jalan Tol Jagorawi dengan durasi perjalanan sekitar tiga jam. 

 

Semua tradisi unik tersebut dapat disaksikan dengan sewa mobil dari operator terpercaya, seperti TRAC, yang hadir di 28 kota di Indonesia. Tersedia pilihan sewa mobil lepas kunci harian untuk menyetir sendiri maupun dengan jasa pengemudi yang durasinya dapat dipilih sesuai kebutuhan, yaitu empat jam atau 12 jam. Semua paket sewa tersebut termasuk asuransi perjalanan dan penyediaan mobil pengganti bila terjadi masalah selama masa sewa. Sedangkan paket sewa dengan pengemudi biayanya all-in, yaitu sewa kendaraaan, bensin, jasa pengemudi dan biaya tol serta parkir yang dibutuhkan.

 

Untuk kemudahan melakukan reservasi, unduh dan instal aplikasi TRACtoGo di Google Play Store dan Apple App Store. Dapatkan juga berbagai promo dan penawaran terbaik hanya di aplikasi keren ini. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi Customer Assistance Center TRAC melalui nomor telepon 1500009 atau mengirimkan email ke rco.nasional@trac.astra.co.id.

Share

image-dots
image-circle-bg

Gratis Berlangganan Newsletter

Daftar untuk menerima artikel atau informasi terbaru langsung ke kotak masuk Anda.
WhatsApp