Idul Fitri adalah momen yang paling dinantikan oleh masyarakat Indonesia khususnya umat Islam, dan terlebih para perantau yang ingin memanfaatkan momen istimewa ini untuk mudik ke kampung halaman sekaligus berlibur. Tak hanya mengunjungi tempat-tempat wisata di kampung asal, namun juga destinasi wisata yang ada di sepanjang jalur mudik, baik di jalur Pantura (pantai utara) Jawa, maupun jalur selatan Jawa. 

Nah, berikut ini 10 rekomendasi tempat wisata yang sayang dilewatkan begitu saja saat mudik, karena bisa menjadi selingan atau jeda untuk meredakan rasa lelah akibat perjalanan jauh.

10 tempat wisata di jalur mudik utara dan selatan Jawa

1. Goa Sunyaragi, Cirebon

Berlokasi di sisi Jl. Bypass HR Dharsono, bangunan cagar budaya ini sering disebut juga Tamansari Sunyaragi atau Taman Air Sunyaragi. Kompleks ini sebenarnya sebuah taman air yang dilengkapi bangunan pesanggrahan, kolam, dan gua-gua buatan dari batu karang. Dulu kompleks ini dikelilingi Danau Jati, yang sekarang sudah mengering dan diubah menjadi jalan raya, persawahan, dan pemukiman penduduk.

Gua Sunyaragi, yang artinya gua ‘raga sunyi’ merupakan tempat peristirahatan dan juga tempat bertapa raja-raja Kasultanan Kasepuhan Cirebon. Menurut sebuah versi, taman gua ini dibangun tahun 1529, namun ada juga yang menyatakan tahun 1703. Arsitektur bangunan-bangunan gua di sini sangat unik, memadukan gaya Cirebon, Timur Tengah, dan Cina. Ini terlihat dari adanya motif-motif keramik kuno pada dinding gua. Selain menjadi inspirasi pembuatan motif-motif batik Cirebon, lokasi ini juga menjadi tempat favorit untuk berfoto-foto.

2. Pantai Purin, Tegal

Pantai Purwahamba Indah ini berlokasi di timur kota Tegal, tepatnya di kilometer 14, di pinggir Jalan Raya Pantura. Seperti umumnya pantai-pantai lain di pesisir utara Jawa yang berpasir hitam, pantai ini juga sama. Airnya tenang, dan tanpa batu-batu karang. Pantai ini juga relatif lebih bersih dan terawat dibanding pantai-pantai lain di Pantura. Ciri khas utamanya adalah bangunan jembatan kayu yang jauh menjorok ke laut, dan digunakan untuk berfoto-foto dan menikmati sunset.

Selain menawarkan wisata pantai, pengunjung juga bisa menikmati aneka wahana bermain seperti berenang di kolam renang, waterboom, wahana sepeda air, kebun binatang mini, kereta mini, hingga warung-warung, kafe, dan toilet umum yang bersih.

3. Museum Batik Pekalongan   

Museum yang berlokasi di Jl. Jatayu No. 1 Pekalongan ini mempunyai koleksi 1149 lembar kain batik, mulai dari yang bermotif lawasan (kuno) ratusan tahun lalu hingga yang modern. Di sini  terdapat workshop membatik, koleksi alat-alat membatik, hingga alat tenun bukan mesin untuk membuat kain. Museum ini juga menjadi pusat informasi batik serta tempat penelitian dan pengembangan motif batik.

Museum Batik ini terdiri dari tiga ruang pamer koleksi. Ruang utama memajang koleksi batik-batik pesisir Jawa seperti batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Semarang, dan batik Lasem. Ruang kedua berisi koleksi batik hasil sumbangan berbagai tokoh nasional. Ruang ketiga memajang koleksi kain-kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari batik Banten, batik Indramayu, batik Garut, batik Kalimantan, hingga batik Papua.

4. Lawang Sewu, Semarang

Pada masa penjajahan Belanda, gedung ini menjadi kantor jawatan kereta api. Setelah Indonesia merdeka, gedung ini menjadi kantor dinas pemerintah, namun sempat terbengkalai beberapa tahun, sebelum kemudian direnovasi dan sekarang menjadi tempat wisata favorit di pusat kota Semarang. 

Daya tarik utamanya adalah banyaknya pintu-pintu kayu antik gedung ini, makanya dinamai Lawang Sewu (pintu seribu). Juga lantai-lantai teraso bermotif kuno serta lukisan kaca patri di lantai dua gedung utama. Di lantai dasar ada museum perkembangan kereta api khususnya di Jawa Tengah. Sedangkan bagian basement dulu sempat menjadi tur underground, namun kemudian ditutup.

Pilihan lain di kota Semarang adalah ke Klenteng Sam Poo Kong atau Gedung Batu, yang dibangun oleh Laksamana Cheng Ho sewaktu lawatan muhibah ke kawasan Nusantara. Selain bisa mengagumi keindahan arsitektur bangunan dan diorama di dinding klenteng, pengunjung juga bisa menyewa kostum kaisar dan permaisuri cina untuk berfoto-foto.

5. Masjid Agung Demak

Saat lelah berkendara dan kebetulan sampai di kota Demak, mampirlah ke Masjid Agung Demak di alun-alun pusat kota. Dibangun tahun 1479 oleh Raden Patah, sultan pertama Kerajaan Demak, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya para Wali Sembilan yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Di belakang masjid ada kompleks makam Raden Patah dan keluarga. Banyak peziarah yang datang untuk berdoa di sini. Kalau masih punya waktu, kita juga bisa mengunjungi makam Sunan Kalijaga -salah satu dari Wali Sembilan- yang hanya berjarak 3 kilometer dari masjid ini.

6. Masjid Menara Kudus

Didirikan oleh Sunan Kudus, salah satu dari Wali Sembilan, bangunan masjid ini menunjukkan perpaduan budaya Islam dan Hindu-Buddha. Menara masjidnya berupa bangunan batu bata warna terakota yang mirip dengan candi-candi era Majapahit. Begitu pula desain gapura paduraksa di depan masjid, yang sering disebut lawang (pintu) kembar. Tempat wudhunya terdiri dari 8 pancuran yang berhias patung dan merujuk pada filosofi agama Buddha. Di sisi barat masjid terdapat kompleks makam Sunan Kudus, yang juga selalu ramai oleh para peziarah.

7. Pemandian Air Panas Guci, Tegal

Kalau jalur mudiknya ke kota-kota di sisi selatan Jawa, maka setelah sampai di kota Tegal bisa berbelok ke selatan menuju Bumijawa, dan mampir ke Pemandian Air Panas Alami Guci. Pemandian yang berada di kaki Gunung Slamet dan berhawa sejuk ini sudah terkenal sejak lama. Di sini terdapat banyak kolam dan pancuran air panas alami yang kesemuanya mengandung belerang. Air ini dipercaya bisa membuat rileks serta menyembuhkan berbagai gangguan kulit. Tak perlu cemas soal menginap, karena di sini banyak hotel dan penginapan yang semuanya menawarkan kolam renang dan kamar mandi air panas alami juga.

8. Curug Nangga, Banyumas

Tak jauh dari jalan raya utama Tegal - Purwokerto, tepatnya di Kecamatan Pekuncen, Banyumas, terdapat air terjun bertingkat-tingkat yang instagramable banget. Lokasinya ada di persawahan terasering yang indah. Air terjun ini mempunyai 7 tingkatan, bersap-sap seperti tangga, makanya disebut Curug Nangga (air terjun tangga). Kita bisa mengunjungi ketujuh air terjun ini asal stamina kuat. Saat musim penghujan, ketujuh tangga air terjun ini penuh dengan air deras dan bisa terlihat dari kejauhan.

9. Gua Jatijajar, Kebumen

Gua dari batuan kapur ini menjadi objek wisata terpopuler di Kabupaten Kebumen. Panjangnya sekitar 250 meter, dengan ketinggian dinding gua sekitar 12 meter. Menariknya, di dalam gua terdapat banyak sekali stalaktit dan stalagmit, yakni struktur batuan kapur di dinding dan lantai gua yang terbentuk dari tetesan-tetesan air, maupun pilar-pilar hasil penyatuan keduanya. Di dalam gua juga terdapat sungai-sungai yang airnya bisa kita lihat mengalir deras di bawah kaki, serta 32 patung yang menceritakan legenda Lutung Kasarung.

10. Benteng Van der Wijk, Gombong

Sekitar 30 menit berkendara ke timur dari Gua Jatijajar, tepatnya di kota Gombong, ada benteng yang sangat unik. Namanya Benteng Van der Wijck. Awalnya ini adalah kantor dagang VOC, namun tahun 1818 Jenderal Van Den Bosch mengubahnya menjadi benteng dan barak militer, dan berperan penting dalam Perang Diponegoro. Setelah perang usai, benteng ini diubah menjadi sekolah khusus untuk anak-anak Belanda.

Bangunan berwarna merah dan berbentuk segi delapan ini menjadi satu-satunya benteng jenis ini di Indonesia, dan akan makin cantik jika difoto dengan drone. Sekarang benteng ini menjadi taman bermain dan juga tempat wisata yang makin populer setelah menjadi lokasi syuting film The Raid. 

Nah, itulah 10 tempat wisata di jalur mudik utara maupun selatan Jawa, yang patut disambangi mumpung sekalian mudik. Tidak perlu terburu-buru. Nikmati perjalanan dan siapkan kendaraan dengan baik sehingga Anda bisa menikmati liburan ini dengan maksimal dan berkesan. Jangan lupa, manfaatkan layanan rental mobil TRAC untuk mendukung kenyamanan perjalanan di masa mudik dan pandemi Covid-19 ini. TRAC dengan konsisten menerapkan SMART Protocol sebagai protokol kesehatan dan keselamatan selama melayani Anda. SMART Protocol meliputi beberapa hal berikut ini:

Melakukan penyemprotan disinfektan ke semua unit yang akan bertugas maupun setelah melayani pelanggan

Menyediakan hand sanitizer di semua unit yang bertugas melayani pelanggan

Menerapkan social distancing di seluruh unit yang mengangkut pelanggan

Memberikan sekat pembatas antara driver dengan pelanggan

Setiap driver yang bertugas akan melalui proses pengecekan kesehatan

Setiap driver yang bertugas diwajibkan menggunakan masker dan sarung tangan

Driver tidak diperkenankan melakukan kontak fisik apapun kepada pelanggan.

Untuk kemudahan melakukan reservasi, unduh dan instal aplikasi TRACtoGo di Google Play Store dan Apple App Store. Dapatkan juga berbagai promo dan penawaran terbaik hanya di aplikasi keren ini. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi Customer Assistance Center TRAC melalui nomor telepon 1500009 atau mengirimkan email ke rco.nasional@trac.astra.co.id.