Travel
09 September 2025
Share
Penat dengan rutinitas dan hiruk pikuk kota? Yuk, nikmati wisata Yogyakarta! Tapi kali ini coba menepi sejenak dan nikmati suasana desa yang asri.
Yogyakarta punya satu desa wisata baru yang menjanjikan ketenangan dan nostalgia. Namanya Wotawati, sebuah padukuhan atau dusun di Desa Pucung, Kabupaten Gunung Kidul.
Desa Wisata Wotawati berjarak 74 kilometer atau sekitar 2 jam perjalanan darat dari pusat Kota Yogyakarta. Tapi sebelum menjelajah disana, mari kenalan dulu dengan desa yang kondisinya seperti desa-desa era kerajaan ini.
Konon menurut cerita yang beredar, penduduk pertama dusun ini adalah dua orang pelarian dari Kerajaan Majapahit yaitu; Raden Joko Sukmo dan Nyi Arum Sukmawati.
Saat mencari lahan untuk bercocok tanam, mereka harus melewati sunga dan membuat jembatan dari bambu (dalam bahasa Jawa jembatan disebut wot).
Suatu hari saat menyeberang, Nyi Arum Sukmawati terpeleset namun bisa ditolong oleh Raden Joko Sukmo. Dari situlah nama dusun Wotawati berasal, ‘wot yang diseberangi oleh Sukmawati.’
Saat ini, Wotawati sudah berusia 200 tahun. Menurut data Universitas Negeri Yogyakarta, di tahun 2022 dusun Wotawati dihuni oleh hanya 575 orang. Karena turun-temurun, kekerabatan disana sangat erat dan sangat menjunjung tinggi kekeluargaan.
Dusun terpencil ini terkenal karena fenomena matahari singkat. Disana, matahari terbit lebih lambat dibanding wilayah lain, yaitu sekitar jam 8 pagi dan tenggelam lebih cepat sekitar jam 3 sore.
Fenomena ini membuat desa Wotowati hanya disinari matahari selama 8 jam setiap harinya, seperti yang terjadi di beberapa wilayah di luar negeri.
Bahlan, pada saat-saat tertentu matahari di Desa Wisata Wotawati baru terlihat pukul 10 pagi. Hal itu bisa terjadi karena Wotawati terletak di lembah bekas aliran sungai Bengawan Solo Purba dan diapit oleh dua gunung karst yang menjulang tinggi.
Di desa ini, pengunjung akan disuguhi nuansa pedesaan seperti di film-film kolosal dengan setting jaman kerajaan. Arsitektur rumah hunian masyarakat kental dengan akulturasi Majapahit dan Mataram.
Menggunakan bata merah sebagai material utama, rumah-rumah warga Wotawati mempunyai ciri khas Gunungkidul berupa Gapura Lar Badak.
Fasadnya disesuaikan dengan pagar berupa terakota dengan bata merah. Keunikan lain dari rumah warga disini adalah semua dapurnya menghadap ke arah timur.
Warisan leluhur yang masih terlihat hingga kini adalah akses jalan penghubung di setiap dua hingga empat rumah kanan, kiri, depan, dan belakang yang mirip labirin atau gang-gang di perumahan modern.
Kalau dahulu akses jalan itu difungsikan untuk mencegah banjir, kini digunakan sebagai saluran drainase.
Sebagian besar pemuda Wotawati pergi merantau, sementara yang masih tinggal di sana adalah petani dan peternak. Aktivitas harian masyarakat inilah yang menjadi daya tarik wisata edukasi dan budaya sebagai media belajar bercocok tanam, beternak, hingga memasak bersama.
Selain itu, wisatawan juga bisa menyusuri jejak Bengawan Solo Purba dengan melewati kampung, hingga ke lokasi wisata terdekat seperti Pantai Ngungap atau Lembah Ngungap. Jika ingin tinggal lama di Wotawati, bisa menginap di rumah-rumah warga.
Karena letaknya yang terpencil, suasana Desa Wotawati sangat tenang dan jauh dari kebisingan lalu lalang kendaraan.
Jadi sangat cocok untuk kaum urban yang setiap hari berkutat dengan kemacetan dan kultur kerja yang cepat. Bisa menenangkan pikiran dan menyatu dengan alam.
Pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan perhatian khusus pada potensi wisata Wotawati melalui Danais untuk pengembangan berbagai aspek, terutama akses, homestay, dan paket-paket wisata.
Hal ini dilakukan untuk semakin menarik minat dan membuat wisatawan semakin betah menginap di Wotawati. Dengan demikian, warga lokal bisa mendapatkan tambahan penghasilan tidak hanya dari bertani dan beternak. Tertarik untuk nginep disini?
Menikmati perjalanan ke Desa Wisata Wotawati akan lebih praktis jika didukung transportasi yang nyaman. Salah satu pilihan terbaik adalah menggunakan rental mobil Yogyakarta dari TRAC.
Rental mobil TRAC menyediakan berbagai pilihan mobil yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, baik untuk keluarga, solo traveler, ataupun rombongan.
Dengan layanan dari TRAC, kamu bisa lebih mudah mengeksplorasi berbagai destinasi, baik Desa Wotawati atau destinasi wisata lain di sekitarnya, dengan aman dan fleksibel.
Kalau kamu datang dengan kereta api atau pesawat, rental mobil Yogyakarta dari TRAC juga bisa menjadi transportasi lanjutan yang efisien.
TRAC punya layanan airport transfer untuk bikin perjalanan dari bandara menuju penginapan atau tujuan lainnya lebih praktis tanpa perlu repot mencari transportasi tambahan.
Kabar baiknya, TRAC juga sedang menghadirkan promo menarik untuk yang mau berwisata ke berbagai kota di Indonesia. Gunakan promo Jelajah Wisata Indonesia dengan Rental Mobil TRAC dan dapatkan diskon Rp100.000.
Promo hanya berlaku untuk pemesanan rental mobil melalui website resmi TRAC maupun aplikasi TRACtoGo versi terbaru. Download aplikasinya langsung di Playstore atau Appstore.
Rasakan kebebasan mengatur sendiri rute dan jadwal perjalanan sesuka hati, tanpa repot memikirkan transportasi umum atau melakukan pemesanan kendaraan secara berulang.
Untuk informasi menarik lainnya, pastikan follow media sosial resmi TRAC di instagram @trac_astra, facebook TRAC-Astra Rent a Car serta twitter (X) @TRACastra. Jangan lupa juga berlangganan newsletter TRAC melalui banner di bawah.
TRAC Rental, Teman di Setiap Kilometer
Share
Artikel Terbaru dan Terpopuler
Travel
Mengenal Desa Wisata Wotawati, Desa Unik di Yogyakarta
09 September 2025
Travel
Lokasi Asik di Braga Bandung yang Bisa Dikunjungi Sambil Perjalanan Dinas
08 September 2025
Tips
Bleisure Travel: Menikmati Wisata saat Perjalanan Dinas
04 September 2025
Event
Jadwal Event dan Konser September 2025: Pestapora hingga NCT Dream
03 September 2025
Tips
Rambu Lalu Lintas yang Wajib Dikenali dan Fungsinya
27 Agustus 2025
Gratis Berlangganan Newsletter