Travel
17 Agustus 2023
Share
Ada banyak cara untuk ikut hanyut dalam gegap gempita peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78. Sobat TRAC mungkin telah mengenal DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia. Namun ternyata ada beberapa kota lain yang pernah menyandang gelar yang sama lho.
Perjalanan Indonesia meraih dan mempertahankan kemerdekaan tidak selalu mulus, bahkan sebenarnya bisa dibilang penuh dengan lika-liku. Demi keamanan pemerintahan dan menjaga persatuan bangsa, para pemimpin pun harus memindahkan ibu kota dari satu kota ke kota lain.
TRAC akan mengajak sobat untuk menapak tilas menjelajahi kota-kota yang pernah menjadi ibu kota Indonesia. menjelajahi Yogyakarta, Bukittinggi, dan Bireuen untuk mengungkap cerita di balik kota-kota yang pernah jadi pusat pemerintahan. Ini bukan sekadar perjalanan wisata namun juga menjadi upaya menjaga sejarah dan penghormatan terhadap semangat para pendahulu.
Yogyakarta memegang peranan penting di tahun-tahun awal kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kondisi Jakarta menjadi tidak stabil lantaran pendudukan oleh tentara Belanda (NICA).
Hal ini mendorong para pemimpin melakukan pemindahan ibu kota dengan cepat ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946. Keputusan itu pun disambut baik oleh Sultan Hamengku Buwono IX yang berkuasa saat itu.
Namun, Yogyakarta kemudian diserang oleh pasukan militer Belanda pada 19 Desember 1948. Hal ini membuat pemerintah itu membuat keputusan pendirian pemerintahan darurat di Bukittinggi.
Letak strategis Yogyakarta, yang diapit oleh Gunung Merapi dan Samudra Hindia memang menjadikannya benteng yang tangguh, namun saat itu situasinya kembali membutuhkan pemindahan sementara.
Lalu pada 6 Juli 1949, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta kembali ke Yogyakarta dan kota ini kembali menjadi ibu kota Republik Indonesia, sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) yang baru terbentuk pada 27 Desember 1949.
Dengan demikian Yogyakarta memiliki keistimewaan tak hanya dari budayanya tapi juga sebagai kota yang telah dia kali menjadi ibu kota negara sebelum pemerintahan kembali ke Jakarta pada 17 Agustus 1950.
Ketika Yogyakarta diduduki pasukan militer Belanda selama Agresi Militer II, kondisi mendesak ini membuat ibu kota harus dipindahkan. Bukittinggi lalu dipilih sebagai pusat pemerintahan sementara. Terlebih lagi saat itu Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka.
Tanggung jawab untuk membentuk pemerintahan darurat itu pun jatuh pada Menteri Kemakmuran, Sjafruddin Prawiranegara yang saat itu berada di Bukittinggi.
Kota ini menjadi ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dari Desember 1948 hingga kembalinya pemerintahan sah ke Yogyakarta pada Juli 1949.
Periode ini juga menandai fase penting dalam perjuangan Indonesia untuk kedaulatan, menunjukkan ketahanan dan kemampuan bangsa beradaptasi di bawah tekanan.
Meski sangat singkat, Kota Bireuen di Aceh ternyata juga pernah menjadi ibu kota Indonesia pada 18 Juni 1948. Selama seminggu pemerintahan di sana, Presiden Soekarno masih mengarahkan pemerintahan negara dan tinggal di rumah Kolonel Hussein Joesoef.
Bireuen dipilih karena relatif aman, dan lagi-lagi berdasarkan alasan geografinya, yang dikelilingi oleh bukit-bukit. Kondisi ini diyakini berfungsi sebagai perisai alami terhadap serangan musuh.
Meskipun sangat singkat, kontribusi kota ini dalam perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan harus diingat. Upaya in karena mencerminkan ketahanan dan tekad rakyat Indonesia di waktu-waktu sulit dan bergejolak di masa lampau.
Rencanakan perjalanan sobat menyusuri sejarah Indonesia dengan menjelajahi tiga kota yang pernah menjadi ibu kota negara tersebut. Ungkap cerita sejarah Indonesia sambil menikmati warisan kerajaan Yogyakarta, pesona sejarah Bukittinggi, dan ketenangan di Bireuen.
Dengan kantor layanan yang tersebar di berbagai kota, TRAC akan membuat perjalan sobat jadi lebih berkesan. Ingin kenyamanan untuk petualangan dalam kota yang fleksibilitas dan mampu mengakomodasi kegiatan keluarga? Sobat bisa gunakan layanan rental mobil atau sewa bus dari TRAC.
Untuk kemudahan pemesanan, Sobat TRAC bisa lakukan lewat aplikasi TRACtoGo. Segera install aplikasi TRACtoGo di Google Playstore maupun Apple App Store. Jangan lupa registrasi membership untuk menikmati beragam kemudahan layanan TRAC.
Ikuti media sosial resmi TRAC di instagram @trac_astra, facebook TRAC-Astra Rent a Car maupun twitter @TRACastra untuk tetap update dengan informasi perjalanan dan wisata yang menarik serta promosi dan penawaran yang menguntungkan.
Kemana pun treknya, pakai TRAC aja!
Share
Artikel Terbaru dan Terpopuler
Travel
Pos Bloc Jakarta, Tempat Ngumpul Asyik dan Estetik Kawula Muda
14 Oktober 2024
Travel
Jelajah Wisata Balikpapan yang Bisa Dikunjungi Sambil Perjalanan Bisnis
11 Oktober 2024
Tips
Sepele, Tapi Ini Bahayanya Kalau Mobil Kelebihan Muatan
10 Oktober 2024
Travel
Mengenal Candi Sukuh, Gerbang Nusantara di MV The Guardian of Nusantara
09 Oktober 2024
Travel
Rekomendasi Resto dan Kuliner Halal di Ubud Bali
08 Oktober 2024
Gratis Berlangganan Newsletter