Travel
16 Januari 2025
Share
Jelang Imlek 2025, siapa nih yang sudah mulai merencanakan liburan dengan berkunjung ke beberapa Chinatown yang ada di Indonesia?
Chinatown atau Pecinan adalah kawasan yang dihuni mayoritas keturunan etnis Tionghoa. Biasanya mereka telah bermukim sejak puluhan atau bahkan ratusan tahun lalu dan telah menciptakan ciri khas tersendiri pada wilayah tersebut.
Di Indonesia, hampir semua kota memiliki pecinan atau chinatown yang selalu menarik dikunjungi. Chinatown mudah dikenali karena arsitekturnya identik bergaya Tiongkok. Nggak jarang kawasan ini juga menyimpan berbagai hidden gem kuliner yang menggugah selera.
Berikut tujuh rekomendasi Chinatown bersejarah di Indonesia yang bisa kamu kunjungi buat menapak tilas dan tahu lebih jauh perjalanan budaya Tionghoa di tanah air.
Kawasan Glodok di Jakarta Barat merupakan salah satu Chinatown tertua, terbesar dan paling terkenal di Indonesia. Konon wilayah ini sudah ada sejak abad ke-17, saat orang-orang Tionghoa mulai mendirikan permukiman di Batavia (sekarang Jakarta).
Dikenal sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan Tionghoa, Glodok menyimpan banyak peninggalan bersejarah, seperti Klenteng Jin De Yuan atau yang juga dikenal sebagai Klenteng Kim Tek IE dan Vihara Dharma Bhakti yang diyakini sudah ada sejak 1650.
Kalau berkunjung ke sana, jangan lupa jelajahi lorong-lorong pasar tradisional yang menawarkan aneka barang dagangan, mulai dari sayuran hingga barang elektronik.
Yang paling seru adalah berburu kuliner lezat dan legendaris, seperti Es Kopi Tak Kie yang sudah buka hampir 100 tahun lalu.
Terletak di tepi Sungai Cisadane, Chinatown Tangerang sempat dikenal sebagai kawasan Benteng. Para pendatang dari Tiongkok diperkirakan telah menetap disana sejak tahun 1400-an.
Mereka lalu menikah dengan warga lokal dan menghasilkan keturunan peranakan Tionghoa yang sering mendapat panggilan Cina Benteng atau Tionghoa Benteng.
Daya tarik kawasan chinatown tangerang ada di Kelenteng Boen Tek Bio, kelenteng tertua di kawasan Tangerang. Mirip dengan kawasan Glodok, Chinatown Tangerang juga punya area pasar cukup besar dan masih jadi sentra perdagangan hingga kini.
Tempat unik lainnya adalah Museum Benteng Heritage yang lokasinya persis di tengah Pasar Lama. Menempati bangunan yang diperkirakan telah ada sejak tahun 1700-an, museum itu menyimpan banyak cerita tentang Tionghoa peranakan, khususnya di Tangerang.
Kalau kamu nggak sempat berkunjung ke Chinatown Tangerang saat perayaan Imlek 2025 ini, nggak perlu khawatir. Tapi jangan sampai melewatkan Festival Peh Cun atau perahu naga di Sungai Cisadane yang digelar pertengahan tahun nanti.
Secara administratif, Lasem merupakan Kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kawasan ini disinyalir jadi salah satu Chinatown tertua di Indonesia dan sering disebut sebagai Tiongkok kecil.
Chinatown Lasem berada di luasan lima desa, yaitu Desa Soditan, Karangturi, Sumbergirang, Babagan, dan Gedongmulyo. Jalanan di desa-desa, bangunan bergaya tionghoa lama, serta keramahan warga Lasem dijamin bakal jadi pengalaman berkesan.
Beberapa tempat yang wajib dikunjungi saat bertualang di Chinatown Lasem antara lain;
Oh ya, jangan lupa juga membeli batik lasem yang memiliki corak menawan yang khas dan otentik sebagai oleh-oleh saat pulang.
Chinatown Semarang berada di kawasan Kauman, nggak jauh dari kawasan Kota Lama Semarang. Komunitas Tionghoa disana awalnya tinggal di daerah Simongan, sekitar Klenteng Sam Po Kong
Mereka lalu dipindahkan oleh Belanda ke pusat kota untuk menghindari dampak pemberontakan yang terjadi di kota lain. Seiring berjalannya waktu, Pecinan Semarang yang baru itu berkembang jadi kawasan yang ramai dan punya banyak sejarah.
Awalnya, Pecinan Semarang terletak di Pecinan Lor (Pecinan Utara), yang kini dikenal dengan Gang Waru. Ada juga Pecinan Kidul (Pecinan Selatan) yang terkenal dengan nama Sebandaran, serta Pecinan Wetan atau pecinan barat di Gang Pinggir.
Ikon Chinatown Semarang adalah Pasar Semawis di Gang Warung, pasar itu menawarkan berbagai kuliner lezat.
Pasar itu buka setiap Jumat-Minggu, mulai dari sore hingga malam hari. Kalau nggak sempat ke Pasar Semawis, kamu juga bisa menjelajah gang terkenal lainnya, seperti Gang Lombok yang dikenal sebagai pusat kuliner lumpia pertama. Serta, Gang Cilik, Gang Gambiran, dan Gang Baru yang identik dengan pasar tradisional.
Sejarah Pecinan Solo bermula saat pemerintahan Raja Mangkunegara I abad ke-18. Tepatnya tahun 1755, beliau memutuskan untuk memindahkan pedagang Tionghoa dari Pasar Gede ke daerah yang ini dikenal dengan nama Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres.
Kawasan itu pun akhitnya jadi tempat tinggal bagi banyak warga Tionghoa yang menetap dan berkeluarga di sana dan menjadikannya sebagai Pecinan terbesar di Solo.
Oh iya, tradisi Grebeg Sudiro yang jadi ikon perayaan Imlek di Solo konon berawal dari tradisi Buk Teko yang berlangsung di kampung ini. Buk Teko merupakan tradisi syukuran menjelang Imlek yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Kota Solo.
Singkawang adalah kota kecil di Provinsi Kalimantan Barat yang punya Chinatown bersejarah dan juga dikenal sebagai Pecinan Jamthang Singkawang-Kuching.
Komunitas Tionghoa di Singkawang sudah ada sejak abad ke-18 dan sebagian besar berasal dari Hakka, Teochiu, dan sekelompok kecil Kanton dan Hokkien.
Singkawang lalu jadi salah satu pusat aktivitas kebudayaan Tionghoa di Kalimantan Barat dengan julukan “kota seribu kelenteng”. Dilansir dari berbagai sumber, setidaknya ada lebih dari 700 bangunan vihara dan cetiya tersebar di kota ini.
Hingga kini, Singkawang terkenal dengan perayaan Cap Go Meh yang meriah. Parade tatung dan pawai budaya itu selalu mencuri perhatian banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
Meski nggak sebesar pecinan di kota lainnya, Chinatown di Medan juga layak masuk dalam daftar penjelajahan. Jelajahi kawasan yang jadi pusat perdagangan sejak masa lampau. Letaknya sangat strategis, dekat ke jantung kota dan pelabuhan Belawan.
Kamu bisa mengunjungi bangunan bersejarah Rumah Tjong A Fie yang jadi ikon kawasan ini. Jangan lupa juga cicipi Bihun Bebek Asie sebagai menu sarapan sebelum berpetualang disana.
Jelajahi berbagai kawasan Chinatown dengan lebih mudah dan nyaman menggunakan rental mobil TRAC. Nikmati perjalanan santai sambil mengunjungi berbagai tempat ikonik seperti kelenteng, pasar tradisional, hingga kawasan kuliner yang khas.
Mau rental mobil lepas kunci atau dengan pengemudi, semua bisa diakomodasi oleh TRAC. Dengan jangkauan layanan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, TRAC tentu jadi pilihan tepat untuk berbagai kebutuhan perjalanan.
Pemesanan rental mobil TRAC juga mudah dilakukan di halaman utama website TRAC atau aplikasi TRACtoGo. Download aplikasinya sekarang di Google Playstore atau Apple Appstore.
Jangan lupa berlangganan newsletter TRAC untuk terus up to date dengan berbagai berita dan informasi tentang promo, jadwal event & konser terkini, tips hingga rekomendasi liburan, cukup dengan memasukan email pada banner di bawah ya.
Apapun treknya, pakai TRAC aja!
Share
Artikel Terbaru dan Terpopuler
Berita
Realisasi Uji Coba Bioetanol E10 di TRAC Surabaya
07 Februari 2025
Travel
5 Ide Traveling yang Bikin Valentine Makin Romantis
07 Februari 2025
Event
Mengenal Cap Go Meh 2025, Pesta Penutup Perayaan Imlek
06 Februari 2025
Event
IIMS 2025, Pameran Otomotif hingga Hiburan Kelas Dunia
05 Februari 2025
Travel
3 Destinasi Indonesia Terbaik 2025 versi TripAdvisor
04 Februari 2025
Gratis Berlangganan Newsletter